Topik  tentang pendidikan di dunia serta kaitannya dengan  yahudi merupakan  topik yang tak asing lagi bagi kita, sejak di  deklarasikannya freemason  tahun 1717 yahudi atau zionis yang berambisi  ingin meguasai dunia  dengan menghancurkan semua agama2 yang di rasa akan  menjadi ancaman  bagi misinya,bangsa yahudi menganggap bangsa selain  bangsanya sebagai  kambing – kambing perahan yang harus di binasakan  seperti tercantum  dalam kitabnya : “Taklukanlah mereka,  binasakanlah, mereka akan  mengambil hakmu, engkau adalah setinggi-tinggi  bangsa, seumpama menara  yang tinggi. Gunakanlah hatimu ketika  menghadapi saudara – saudaramu,  karena mereka itu keturunan Yaqub,  keturunan Israel.Buanglah hatimu  ketika menghadapi lawanmu karena mereka  itu bukan sekali-kali  saudaramu, mereka adalah kambing-kambing perahan  dan harta mereka  adalah hartamu, rumah mereka adalah rumahmu, tanah  mereka adalah  tanahmu.”(Syer Talmud Qaballa XI :45)
Sudah  Sangat jelas kalau mereka pasti akan membuang hatinya ketika   berhadapan dengan bangsa – bangsa selain bangsanya, untuk mencapai cita –   cita tertingginya menguasai dunia dengan mengembalikan bangunan Haikal   Sulaiman yang terletak di Masjid Al-Aqsha, di kota Al-Quds  (Yerussalem),  mengibarkan bendera Israel, serta mendirikan pemerintahan  Zionis  Internasional Zionispun menyusun program – program dalam 24  protokol  zionis yang di antara isinya adalah menghancurkan agama,  merusak sistem  yang ada, mengacak – acak kehidupan perpolitikan setiap  negara, salah  satu dari sarana mereka adalah pendidikan, pendidikan  merupakan salah  satu senjata ampuh karena dari pendidikanlah karakter  serta pola pikir  seseorang di bentuk, serangan melalui pendidikan ini  pun membuahkan  hasil seperti terbentuknya mental peserta didik yang  lemah, hanya  berorientasi pada harta itupun hanya sebagai orang yang  siap bekerja  untuk orang yahudi seperti anak umur 5 tahun ketika kita  tanya tentang  cita – citanya , jawabannya tak jauh dari jadi pilot,  kerja di kantoran  yang semuanya tak jauh – jauh dari Profesi bawahan,  sebagai orang  gajian, untuk bosnya siapa?, Ya jelas – jelas yahudi.
Dari  kecil pola pikir kita di bentuk untuk selalu kecil, selalu di  bawah  bahkan sampai ke tingkat perguruan tinggipun para dosen menyuruh  kita  “rajin – rajin belajar ya biar lulus cumlaude, nanti bisa kerja di   perusahaan internasional”, Kenapa dosen itu tidak bilang “ rajin – rajin   belajar ya, kuasai semua ilmu pengetahuan nanti kalian dirikan sekolah   internasional dengan basis Al-qur’an, kalian bangun sistem pendidikan   dengan pedoman al-qur’an sampai semua bangsa – bangsa di dunia ini   belajar di sekolah kalian, karena sekolah kalian adalah sekolah terbaik   di dunia”.kenapa tidak seperti itu?, Kan  jauh lebih bagus dan   menantang, jawabannya adalah karena para guru serta dosen kita juga   bagian dari korban pengkerdilan pemikiran.
ini  semua berawal dari mulainya penjajahan di bumi pertiwi ini,  bangsa  zionis yang menjajah tidak hanya mengambil emas kita tapi dia  juga  menjajah potensi pemikiran kita. Itu pun bagaikan lingkaran setan  yang  terus berlanjut sampai sekarang.
Dari  segi materi pembelajaranpun zionis tak mau ketinggalan, seperti   memutar balik fakta yang ada sebagai contohnya pelajaran sejarah,   sejarah di rakit sesuai kebutuhan mereka fakta – fakta sejarah yang bisa   memberikan ancaman bagi mereka di hapus tidak di masukkan ke dalam   kurikulum, seperti hari kebangkitan Nasional.
Dalam  pelajaran sejarah mulai dari SD hingga SMA bahkan sampai di  Perguruan  Tinggi, kita diberikan informasi bahwa pelopor pergerakan  nasional  adalah “Boedi Oetomo” yang didirikan pada tanggal 20 Mei 1908  oleh kaum  intelektual yang pada waktu itu sedang mengenyam pendidikan  kedokteran  di School tot Opleiding van Inlandsche Artsen (STOVIA) dengan  motor  penggeraknya antara lain adalah Soetomo, Goenawan  Mangoenkoesoemo,  Goembrek, Saleh, dan Soeleman.
Organisasi  ini menitikberatkan pada aspek pendidikan. Mereka  mengusulkan beberapa  tuntutan kepada pemerintah Hindia Belanda untuk  melakukan perbaikan  dalam berbagai hal berkaitan dengan upaya  peningkatan pendidikan ke  seluruh lapisan masyarakat, tidak hanya untuk  golongan priyayi saja.  Sehingga organisasi ini dianggap tidak berbahaya  oleh pemerintahan  kolonial waktu itu karena masih bersifat lokal atau  kedaerahan.
Lebih  dari itu, terdapat sebuah catatan yang penting di dalam  perkembangan  organisasi lokal ini yang menyatakan bahwa terdapat campur  tangan  organisasi-organisasi rahasia Yahudi internasional di dalam tubuh   organisasi Boedi Oetomo. Organisasi Yahudi ini berkembang di bawah   pendudukan Belanda yang disebut dengan organisasi Freemason (Tarekat   Mason Bebas) yang dalam bahasa Belanda disebut dengan “Vrijmetselarrij”.
Kalau  meninjau fakta sejarah tentang organisasi pergerakan nasional  secara  benar, harusnya Sarekat Dagang Islam-lah yang lebih tepat disebut   sebagai pelopor berdirinya organisasi nasional. Sejarah menunjukkan   bahwa awal berdirinya organisasi yang ada di Indonesia tidak lepas dari   perjuangan umat Islam. Di Jakarta pada 17 Juli 1905 berdiri perkumpulan   al-Jam’iyat al-Khairiyah.
Organisasi  ini adalah wahana untuk mendirikan sekolah dasar untuk  masyarakat Arab  dengan kurikulum yang sudah modern. Kemudian pada 16  Oktober 1905  berdiri Sarekat Dagang Islam (SDI) oleh H Samanhudi,  seorang saudagar  Muslim di Solo. Sarekat Dagang Islam berawal dari  dominasi  pedagang-pedagang Cina yang menguasai perdagangan pribumi  sehingga  organisasi ini ingin menghalau perdagangan yang tidak sehat  itu.  Pedagang pribumi menjadi korban penguasaan para pedagang Cina  sampai  sekarang. Mereka terus bercokol dalam perdagangan dan bersaing  dengan  para pedagang pribumi.
Tak  hanya itu sejarah masuknya Islam ke indonesiapun di utak atik  oleh  kafir yahudi la’natullah seperti informasi yang kita dapatkan di   sekolah kalau islam masuk ke indonesia pada abad ke-13, padahal fakta   sejarahnya Islam masuk ke indonesia pada abad ke-7 tepatnya pada masa ke   khalifan Usman bin Affan dan yang lebih luar biasa lagi ternyata   kerajaan sriwijaya di abad ke- 6 sudah menjalin kerja sama perdagangan   dengan seorang arab yang bernama Ahmad yang setelah itu menjadi Rasul   penutup nabi – nabi, Pernah kah kita ketahui itu di sekolah?, Jawabannya   pasti tidak
Selanjutnya  tentang dukungan atas kemerdekaan bangsa ini, siapa yang  pertama  mengakui?, Yang kita ketahui selama ini hanyalah mesir padahal  yang  pertama kali mengakuinya adalah bangsa palestina melalui berbagai  media  waktu itu yaitu radio berlin di jerman dan harian “Al-ahram”, tak   hanya sampai di situ ,bahkan ketika inggris membabi buta pada tanggal 10   November 1945 di surabaya rakyat palestina serta bangsa – bangsa lain   di timur tengah turun ke jalan berdemonstrasi dengan membawa bendera   merah putih, menyerukan boikot produk yahudi serta melakukan shalat   ghaib untuk pahlawan yang gugur di surabaya, sekarang pantaskah kita   membiarkan bangsa palestina di jajah?.
Pemutarbalikkan  fakta sejarah ini berdampak sangat signifikan bagi  generasi muda saat  ini sehingga lahirlah generasi yang tak tahu  identitasnya, generasi  yang tak tahu sejarah masa lalunya. Maka yang ada  hanya generasi –  generasi yang memikirkan kehidupan pribadinya, masa  bodoh dengan  lingkungan sekitarnya.
Di  bidang sains pun teori – teori bodoh darwin tentang evolusi  meracuni  pola pikir remaja ini, sampai pada hukum kekekalan energi yang   membingungkan kalau energi tak dapat di musnahkan dan tak dapat di   ciptakan berarti sama kayak tuhan donk, apakah energi saingannya   tuhan??membingungkan bukan??
Tak  hanya sekolah umum, pesantren yang dari dulunya merupakan  laboratorium  jihad, rahimnya para mujahid, tempat lahirnya para pemimpin  serta  pejuang bangsa ini sekarang hanya tempat menghafal Al-qur’an  tampa  pengamalan, fanatik kepada figuritas ustadz mereka.mereka sibuk  dengan  kitab kuningnya terlena dengan perdebatan nahwu tapi melupakan  apa itu  islam sebenarnya, apa itu hakikat jihad mereka meninggalkan  panggung  politik padahal mereka paling hafal surat Al-baqarah ayat 30,  ketika  mendengar masalah palestina mereka seperti tak mengerti apa –  apa,  padahal mereka paling tahu tentang ayat serta dalil persaudaraan  islam,  ini semua merupakan sebuah prestasi gemilang Dr.snouck hurgronje   seorang yahudi belanda yang berhasil memecah belah ulama aceh.
Itulah  sekelumit tentang ke ikutsertaan yahudi dalam masalah  pendidikan di  bumi pertiwi ini, semoga tulisan yang hanya beberapa bait  ini bisa  menjadi pemicu adrenalin kita untuk terus belajar dan  mempelajari  sejarah bangsa kita, siapa kita sebenarnya, dan juga bisa  membakar  semangat darah muda kita untuk tekun belajar penuh semangat dan  pada  akhirnya bisa mempersembahkan yang terbaik bagi bangsa serta agama   tercinta ini Amiin..
Oleh Agus ariwibowo | eramuslim.com
Mahasiswa Pend.Matematika UIN Syahid
Ketua Bidang Media LDK Komda Fak. tarbiyah dan ilmu keguruan, Staff Kaderisasi KAMMI Komsat UIN
Ketua Bidang Media LDK Komda Fak. tarbiyah dan ilmu keguruan, Staff Kaderisasi KAMMI Komsat UIN


 
 
 
 

3 komentar:
setujuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu..................ALLAHU AKBAR............
bukakan pintu kaum muslim yang buta hatinya, yang cinta dunia doank dan takut mati.lii'la kalimatillah
ya betul
kita sebagai umat muslim jangan takut mati sama cinta dunia
Posting Komentar